Thursday, February 28, 2013

Insentif Pustakawan Perlu Ditingkatkan


Betapa pentingnya tugas pustakawan bahkan tidak kalahnya dengan tugas seorang dosen yakni mencerdaskan orang melalui karya-karya ilmiah (buku-buku bacaan), sehingga jika dimungkinkan maka insentifnya dapat ditingkatkan.

“Saya melihat betapa pentingnya tugas seorang pustakawan untuk mencerdaskan masyarakat melalui membaca buku-buku karya ilmiah. Karenanya, tidak heran kalau insentif atau tunjangan fungsionalnya ditingkatkan,”  harap Staf Ahli Gubernur Bidang SDM dan Pendidikan Dwi Nugroho Hidayanto pada Rakor dan Musda Ikatan Pustakawan Indonesia Kaltim di Balai Pustaka Badan Perpustakaan Kaltim, Senin (25/2).
Menurut dia, terbatasnya jumlah pustakawan di Kaltim ini tidak terlepas karena kecil bahkan tidak jelasnya insentifnya. Maka, melalui dukungan Pemrpov untuk meningkatkan tunjangan fungsional itu akan mampu memotivasi generasi muda untuk profesi ini.

Diakuinya, minat masyarakat khususnya generasi muda bahkan lulusan perguruan tinggi untuk menggeluti profesi ini masih sangat minim. Apalagi, untuk jenjang PNS banyak yang tidak tertarik pada bidang kerja ini atau lebih memilih sebagai staf di suatu dinas/badan.

“Diharapkan melalui upaya-upaya peningkatan insentif ini maka akan mampu memotivasi para generasi muda mau menggeluti profesi sebagai pustakawan. Kiranya Ibu Retno (Kepala Badan Perpustakaan Kaltim) dapat memulai dan mengkoodinasikan ke Pemprov Kaltim melalui instansi yang berwenang,” harap Dwi Nugroho.

Sementara itu Kepala Badan Perpustakaan Kaltim Hj Sri Sulasmi Retno Wijayanti mengemukakan hingga saat ini kabupaten dan kota belum memiliki pustakawan sebab Kaltim baru memiliki 66 orang pustakawan dan semuanya masih berada di provinsi.

“Kami meminta kepada BKD agar diisi formasi pustakawan hingga ke tingkat kabupaten dan kota. Sebab, para pustakawan di Kaltim semuanya berada di Samarinda baik di perguruan tinggi, sekolah-sekolah bahkan sebagian besar berada di Badan Perpustakaan Kaltim,” ujar Sri.

Ditambahkannya, pustakawan itu dapat darimana saja termasuk para PNS di kabupaten/kota dapat berminat untuk menggeluti profesi ini. terutama mampu memberikan dorongan agar perpustakaan dapat berjalan secara optimal.

Rapat koordinasi dirangkai dengan Musyarawah Daerah (Musda) Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kaltim untuk memilih kepengurusan organisasi periode berikutnya. Hadir sebagai nara sumber Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Deddy Djunaidi dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kaltim HM Robyan Noor.

vivaborneo.com