Bagi Anda yang ingin mengetahui budaya kerja pustakawan UGM, Anda dapat melihat tesis yang di buat oleh Testian atas bimbingan Dr. Phil. Hermin Indah W., SIP., M.Si. Berikut ini Abstrak Tesis tersebut yang saya ambil dari Electronic Theses and Dissertation (ETD) Gadjah Mada University
ABSTRACT: This research at investigating the culture of librarians work at Gadjah Mada
University library viewed from the individual, relation, and organization perspectives.
Descriptive method with qualitative approach was applied in this research. The
informants of this research included the head of the library of Gadjah Mada
University as well the staffs of the library, under some categories, i.e. age, position
(education base) and working experience. Data collection taken from comprehend
interview, observation, and documentation study which was qualitatively analyzed.
The result of the data was described based on the problem and its purpose of its
research. Overall, the result of the research could be concluded that the Gadjah Mada
University still has not implemented the culture of work well either in the
organization, hence specific mechanism hasn’t done by the library of Gadjah Mada
University either from the individual, relation, and organization perspective.
The following description such (1) the structure shown that the culture which shaped
by the library of Gadjah Mada University was well structured, but the supporting
organization structure was not well perceived by the librarians, (2) norm shown that
still gave no great effects in shaping the culture of work, where almost all works
supported with no formal regulation (SOP), (3) dominant value shown that there is no
specific identity at the Gadjah Mada University, the library emphasized the work
based on education, knowledge, and technology, (4) ceremonial shown that there is no
effect and support to shape the culture of work at the Gadjah Mada University, (5)
performance rewards shown that the library has no reward culture particularly to
financial reward, instead of non financial reward, (6) risk tolerance shown that the
library management gave so much chances to the librarians to be innovative, but it
hasn’t been well implemented by them, (7) tolerance conflict shown that the
resistance towards the conflict is high and could be managed, even it happens
personally, (8) individual autonomy shown that the librarians still get no equal
autonomy in terms of work, (9) competence shown that the average competence
which deal to the librarians profession and (10) commitment shown that the librarians
have a high loyalist in conducting their work and achieving their goals at the Gadjah
Mada University
INTISARI: Tujuan peneletian ini untuk mengetahui budaya kerja pustakawan perpustakaan
Universitas Gadjah Mada ditinjau perspektif organisasi, relasi dan individu. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam
penelitian ini adalah kepala perpustakaan dan kepala bidang perpustakaan universitas
Gadjah Mada serta pustakawan dikatagorikan berdasarkan usia, jabatan (pendidikan)
dan pengalaman kerja. Data yang terkumpul melalui wawancara mendalam,
observasi atau pengamatan, dan studi dokumentasi dianalisis secara kualitatif.
Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Hasil analisis data dideskripsikan sesuai dengan masalah dan tujuan
penelitian. Secara keseluruhan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan Universitas Gadjah Mada sesungguhnya belum memiliki suatu budaya
kerja yang dibakukan dan diaplikasikan dengan baik dalam organisasi. Serta tidak ada
mekanisme yang khusus dilakukan oleh perpustakaan Universitas Gadjah Mada baik itu
dari perspektif organisasi, relasi dan individu.
Seperti gambaran berikut ini (1) Struktur menunjukkan bahwa Budaya yang terbentuk
di perpustakaan Universitas Gadjah Mada memiliki struktur yang baik. Tapi pada
kenyataan dukungan struktur organisasi dalam membentuk budaya kerja ini
dipersepsikan tidak bagus oleh pustakawan, (2) Norm menunjukkan bahwa belum
memberi pengaruh yang luar biasa dalam membentuk budaya kerja. Terlihat hampir
setiap pekerjaan belum adanya aturan kerja baku (SOP), (3) Dominant Value
menunjukkan bahwa budaya kerja di perpustakaan Universitas Gadjah belum
memiliki budaya identitas khusus. Perpustakaan lebih memfokus yang berkaitan
dengan Education, Knowledge and techonology, (4) Budaya kerja Ritual atau
serimonial menunjukkan bahwa belum mempengaruhi dan mendukung terbentuknya
budaya kerja di perpustakaan Universitas Gadjah Mada, (5) Budaya kerja
Performance Reward menunjukkan bahwa perpustakaan Universitas Gadjah Mada
belum memiliki budaya imbalan, khususnya imbalan berupa financial akan tetapi
imbalan yang diterapkan selama ini lebih kepada nonfinancial, (6) Budaya kerja Risk
toleransi menunjukkan bahwa manajemen memberi kesempatan dan mendorong
pustakawan untuk inovatif, tetapi kesempatan tersebut rata-rata belum dimanfaatkan
secara maksimal oleh pustakawan, (7) Budaya kerja toleransi konflik menunjukkan
bahwa perpustakaan Universitas Gadjah Mada memiliki toleransi tinggi terhadap
konflik, walaupun secara personal terjadi konflik, (8) Budaya kerja Individual
autonomy menunjukkan bahwa pustakawan perpustakaan Universitas Gadjah Mada
belum mendapat wewenang yang sama dalam pekerjaan, (9) Budaya kerja kompetensi
menunjukkan rata-rata kompentensi masih berkaitan dengan profesi pustakawan dan
(10) Budaya kerja komitmen menunjukkan rata-rata loyalitas pustakawan sangat loyal
dalam melaksanakan pekerjaan dan mencapai tujuan perpustakaan Universitas Gadjah
Mada.
Kata kunci | Budaya Kerja, Pustakawan, Organisasi, Relasi Dan Individu. |
---|---|
Program Studi | UGM |
No Inventaris | 2303-H-2011 |
Deskripsi | xiv, 133 p., bibl., ills., 29 cm. |
Bahasa | Indonesia |
Jenis | Tesis |
Penerbit | [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada, 2011 |
Lokasi | Perpustakaan Pusat UGM |
File | Tidak tersedia |