Thursday, January 12, 2012

BUDAYA KERJA PUSTAKAWAN (Studi Budaya Kerja Pustakawan Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Ditinjau Dari Perspektif Organisasi, Relasi dan Individu)

Bagi Anda yang ingin mengetahui budaya kerja pustakawan UGM, Anda dapat melihat tesis yang di buat oleh Testian atas bimbingan Dr. Phil. Hermin Indah W., SIP., M.Si. Berikut ini Abstrak Tesis tersebut yang saya ambil dari Electronic Theses and Dissertation (ETD) Gadjah Mada University

ABSTRACT: This research at investigating the culture of librarians work at Gadjah Mada University library viewed from the individual, relation, and organization perspectives. Descriptive method with qualitative approach was applied in this research. The informants of this research included the head of the library of Gadjah Mada University as well the staffs of the library, under some categories, i.e. age, position (education base) and working experience. Data collection taken from comprehend interview, observation, and documentation study which was qualitatively analyzed. The result of the data was described based on the problem and its purpose of its research. Overall, the result of the research could be concluded that the Gadjah Mada University still has not implemented the culture of work well either in the organization, hence specific mechanism hasn’t done by the library of Gadjah Mada University either from the individual, relation, and organization perspective. The following description such (1) the structure shown that the culture which shaped by the library of Gadjah Mada University was well structured, but the supporting organization structure was not well perceived by the librarians, (2) norm shown that still gave no great effects in shaping the culture of work, where almost all works supported with no formal regulation (SOP), (3) dominant value shown that there is no specific identity at the Gadjah Mada University, the library emphasized the work based on education, knowledge, and technology, (4) ceremonial shown that there is no effect and support to shape the culture of work at the Gadjah Mada University, (5) performance rewards shown that the library has no reward culture particularly to financial reward, instead of non financial reward, (6) risk tolerance shown that the library management gave so much chances to the librarians to be innovative, but it hasn’t been well implemented by them, (7) tolerance conflict shown that the resistance towards the conflict is high and could be managed, even it happens personally, (8) individual autonomy shown that the librarians still get no equal autonomy in terms of work, (9) competence shown that the average competence which deal to the librarians profession and (10) commitment shown that the librarians have a high loyalist in conducting their work and achieving their goals at the Gadjah Mada University
INTISARI: Tujuan peneletian ini untuk mengetahui budaya kerja pustakawan perpustakaan Universitas Gadjah Mada ditinjau perspektif organisasi, relasi dan individu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah kepala perpustakaan dan kepala bidang perpustakaan universitas Gadjah Mada serta pustakawan dikatagorikan berdasarkan usia, jabatan (pendidikan) dan pengalaman kerja. Data yang terkumpul melalui wawancara mendalam, observasi atau pengamatan, dan studi dokumentasi dianalisis secara kualitatif. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis data dideskripsikan sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Secara keseluruhan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perpustakaan Universitas Gadjah Mada sesungguhnya belum memiliki suatu budaya kerja yang dibakukan dan diaplikasikan dengan baik dalam organisasi. Serta tidak ada mekanisme yang khusus dilakukan oleh perpustakaan Universitas Gadjah Mada baik itu dari perspektif organisasi, relasi dan individu. Seperti gambaran berikut ini (1) Struktur menunjukkan bahwa Budaya yang terbentuk di perpustakaan Universitas Gadjah Mada memiliki struktur yang baik. Tapi pada kenyataan dukungan struktur organisasi dalam membentuk budaya kerja ini dipersepsikan tidak bagus oleh pustakawan, (2) Norm menunjukkan bahwa belum memberi pengaruh yang luar biasa dalam membentuk budaya kerja. Terlihat hampir setiap pekerjaan belum adanya aturan kerja baku (SOP), (3) Dominant Value menunjukkan bahwa budaya kerja di perpustakaan Universitas Gadjah belum memiliki budaya identitas khusus. Perpustakaan lebih memfokus yang berkaitan dengan Education, Knowledge and techonology, (4) Budaya kerja Ritual atau serimonial menunjukkan bahwa belum mempengaruhi dan mendukung terbentuknya budaya kerja di perpustakaan Universitas Gadjah Mada, (5) Budaya kerja Performance Reward menunjukkan bahwa perpustakaan Universitas Gadjah Mada belum memiliki budaya imbalan, khususnya imbalan berupa financial akan tetapi imbalan yang diterapkan selama ini lebih kepada nonfinancial, (6) Budaya kerja Risk toleransi menunjukkan bahwa manajemen memberi kesempatan dan mendorong pustakawan untuk inovatif, tetapi kesempatan tersebut rata-rata belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pustakawan, (7) Budaya kerja toleransi konflik menunjukkan bahwa perpustakaan Universitas Gadjah Mada memiliki toleransi tinggi terhadap konflik, walaupun secara personal terjadi konflik, (8) Budaya kerja Individual autonomy menunjukkan bahwa pustakawan perpustakaan Universitas Gadjah Mada belum mendapat wewenang yang sama dalam pekerjaan, (9) Budaya kerja kompetensi menunjukkan rata-rata kompentensi masih berkaitan dengan profesi pustakawan dan (10) Budaya kerja komitmen menunjukkan rata-rata loyalitas pustakawan sangat loyal dalam melaksanakan pekerjaan dan mencapai tujuan perpustakaan Universitas Gadjah Mada.

Kata kunci Budaya Kerja, Pustakawan, Organisasi, Relasi Dan Individu.
Program Studi UGM
No Inventaris 2303-H-2011
Deskripsi xiv, 133 p., bibl., ills., 29 cm.
Bahasa Indonesia
Jenis Tesis
Penerbit [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada, 2011
Lokasi Perpustakaan Pusat UGM
File Tidak tersedia