Gagasannya tentang mengelola informasi ini tertulis dalam ‘Program Literasi Informasi: Menjadi Literate Bersama Perpustakaan Perguruan Tinggi’. Makalah tersebut mengantarkan Pustakawan American Corner UGM ini menjadi Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional 2011. Selain itu, Cahya juga berhasil mendapat berbagai penghargaan, antara lain, Terbaik II tingkat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Seleksi Pustakawan Berprestasi Terbaik 2010; “Best Programming and reporting” sepanjang tahun anggaran 2007/2008 dan 2008/2009 antar American Corner se-Indonesia yang diadakan pada tahun 2010; beasiswa International Voluntary Visitor Program (IVLP) se-Asia Tenggara; workshop dan kunjungan ke Perpustakaan di Amerika Serikat tahun 2008.
Awal perjalanan karir Cahya sebagai pustakawan UGM dimulai sejak
tahun 2003 sebagai tenaga teknis. Tahun 2004 diangkat menjadi asisten
direktur perpustakaan UGM. Cahya sebagai seorang pustakawan mengaku
terinspirasi oleh Pamela Dragovich, seorang pustakawan Amerika yang
menjabat sebagai Information Resource Officer untuk wilayah
Asia Tenggara. “Dia selalu mengapresiasi setiap kerja saya,
berpikiran terbuka, dan punya saran yang bagus dalam berbagai
permasalahan yang kami hadapi,” ungkap pustakawan yang menjadi pengurus
Ikatan Pustakawan Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Bidang
Pembinaan Perpustakaan Tahun 2010-2013 ini.
Kiprah sebagai pustakawan membuat Cahya terjun menjadi sukarelawan
dalam hal-hal yang berkaitan dengan profesinya. Melalui kegiatan itu,
Cahya berusaha mengedukasi masyarat tentang keperpustakaan. Kegiatan
Cahya sebagai sukarelawan antara lain menjadi pengajar sehari Kelas
Inspirasi Program Indonesia Mengajar tahun 2013 di SD Cemoro Hardjo
Sleman Yogyakarta dan narasumber workshop Pengelolaan Perpustakaan Anak dan Keluarga di Sanggar Pakridhan pada April 2011. [balairungpress.com]