Di alam demokrasi saat ini, menyampaikan pendapat memang
sangat dianjurkan. Apalagi jika pendapat
yang disampaikan bermanfaat bagi warga negara. Namun tentunya dalam
menyampaikan pendapat perlu disampaikan dengan cara yang tidak menyinggung
golongan tertentu.
Buku “Ulama Sejagad Menggugat Salafi Wahabi” yang dibuat
oleh Syaikh Idahram dan diberi kata pengantar oleh Sa'id Agil Siradj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama adalah salah satu buku yang disusun sebagai penyampaian
pendapat yang dapat menyinggung golongan tertentu. Dilihat dari judulnya, tentu
orang yang berpaham Wahabi sangat geram ketika membaca judulnya. Juga Buku “Sejarah
Berdarah Sekte Salafi Wahabi” yang dibuat oleh pengarang yang sama dengan judul
pertama di atas.
Lantas apa yang terjadi akibat pendapat yang menyinggung sekelompok
golongan? Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengkoleksi kedua
judul buku di atas. Dikoleksi baru beberapa pekan di tahun 2012 ini. Dilihat
dari covernya, memang masih baru. Tetapi jika dibuka ternyata kondisi dalamnya sudah
robek disana-sini. Ayat al-Qur’an dan hadits yang ada dalam buku-buku tersebut turut
terobek.
Siapa yang melakukannya? Tentu menjadi pertanyaan besar.
Mengapa perbuatan yang sangat tidak dewasa? Sebaiknya jika memang merasa
tersinggung, janganlah merusak koleksi Negara. Jika memang tersinggung, maka
buatlah buku yang isinya mengklarifikasi atas tuduhan buku-buku tersebut.