Monday, April 2, 2012

Kantor Perpustakaan dan Arsip Mahidin Said Rohul Kian Ramai Pengunjung

Perpustakaan (ilustrasi)
Sejak pindah tempat ke Balai Pertemuan Pasirpangaraian, pertengahan Februari 2012 lalu, kunjungan masyarakat ke perpustakaan milik Kantor Perpustakaan dan Arsip (KPA) Mahidin Said, Kabupaten Rokan Hulu, mengalami peningkatan drastis.

Kepala KPA Mahidin Said Rohul H Yulisman SS.MM, mengatakan peningkatan kunjungan terlihat setiap harinya. Menurutnya, para pengunjung sekarang lebih membaca nyaman di perpustakaan di lokasi baru, di Balai Pertemuan Pasirpangaraian, daripada di lokasi lama di kantor lama.

“Lokasi disana memang mendukung. Selain lokasi luas, kita juga sudah siapkan beberapa meja agar pengunjung bisa membaca buku di perpustakaan. Kalau sebelumnya kan ruangan sempit, apalagi ruangan minim ventilasi, sehingga kurang nyaman,” ungkapnya saat berbincang dengan riauterkini.com di Pasirpangaraian.


Yulisman mengaku antusias pengunjung bertambah. Seperti sejak pindah lokasi, murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), dan murid Sekolah Dasar (SD), hampir setiap harinya secara bergantian mengunjungi Perpustakaan Mahidin Said di Pasirpangaraian.

“Kunjungan murid PAUD, TK dan SD, hampir setiap hari. Bahkan dalam seminggu antara tiga sampai empat kali kunjungan ke sini, tapi mereka mesti melapor dulu, sebab ditakutkan lokasi tidak cukup, sehingga kita susun jadwal secara bergantian,” jelasnya.

Untuk sosialisasi membangun kesadaran pentingnya membaca bagi siswa SLTP dan SLTA, menurut Yulisman lagi, hal itu cukup disosialisasikan melalui media massa atau semacam pengumuman di sekolah.

“Siswa SLTP dan SLTA kan sudah dewasa, biasanya mereka datang sendiri atau bersama teman-temannya saja. Tapi begitu, sosialisasi rutin tetap berjalan di sekolah-sekolah, rencana kita akan kerjasama dengan media radio lokal,” katanya.

Saat ini pihaknya sedangkan melakukan transisi buku dari gudang kantor ke rak-rak perpustakaan, sebab tenaga yang ada belum memadai. “Menyusun buku ke rak itu sulit, kita mesti pisahkan jenis bukunya, tidak asal pajang,” ujarnya.

Kemampuan tenaga belum memadai, kata Yulisman baru ada dua calon Pustakawan, yaitu seorang yang sudah PNS masih menjalani pendidikan, sedangkan seorang lagi masih mengurus Sertifikasi Pustakawan ke pusat sebab yang sudah habis masa berlakunya.

”Jadi sekarang ini kita masih menggunakan tenaga pegawai yang ada, tapi kemampuannya sudah sebanding pustakawan,” tandasnya.

Agar pengunjung semakin mudah mencari buku, seluruh buku disesuaikan raknya. Untuk referensi mahasiswa diakuinya juga sudah memadai, tapi baru sebatas referensi budaya Melayu karangan putra tempatan Rohul dan Riau.

Staf KPA Rohul Sumardi, yang masih mengurus sertifikasi pustakawan, mengatakan Perpustakaan Mahidin Said kini telah memiliki 38.627 eksemplar buku dengan 4.218 judul. Sementara untuk buku referensi tentang Rohul baru 175 eksemplar dan berbagai judul.

“Kalau secara skala Provinsi Riau, ada sekitar 475 eksemplar buku berbagai judul. Buku-buku ini hanya diperbolehkan di baca disini, sebab sudah mendapatkannya dan sudah langka,” ungkap Sumardi. riauterkini.com