Wednesday, July 4, 2012

Ada Apa dengan Perpustakaan UGM dan UIN Yogyakarta?


Luar Biasa...Itulah suasana yang kita rasakan ketika mengetahui betapa lebih hebatnya perpustakan UGM dan Perpustakaan UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta. Tentu tidak menjadi minder, dengan mengetahui keluarbiasaan tersebut, kita harus terpacu untuk bisa menandingi dan harus bisa lebih baik lagi. 

Mari kita simak mengenai Perpustakaan UGM dan UIN Sunan Kali Jaga Jogjakarta...
 
PERPUSTAKAAN UGM (http://lib.ugm.ac.id/home.php)
Kamis, 28 Juni 2012

Perpustakaan UGM

Wahyu Suprianto dan Janu Saptari (Pustakawan UGM)
Tujuan studi banding menurut Amrullah Hasbana (Wakil Kepala Perpustakaan Utama UIN Jakarta) adalah dalam rangka mencari model pengembangan perpustakaan.


Management Local Content dan Pengambangan Koleksi
Humas UGM secara aktif menginformasikan seluruh aktifitas yang ada di lingkungan UGM ke Perpustakaan UGM. Oleh tim IT perpustakaan, informasi yang masih berupa hard copy dibuatkan soft copynya kemudian diunggah dan dipublikasikan.

Pengelolaan database di Perpustakaan UGM dilaksanakan oleh tim IT yang solid.
Adanya integrasi data dengan puskom dan akademik.

Lebih mengutamakan pada pengelolaan konten lokal dan digitalisasi. Anggaran pengadaan koleksi lebih diutamakan untuk pegadaan konten digital. Pengembangan koleksi lebih mengutamakan pada database jurnal lokal (UGM) dan koleksi e-book.

Forum Pustakawan UGM
Peran aktif Pustakawan UGM dalam setiap aktivitasnya di forum pustakawan seperti:
  • Menyelenggarkan kegiatan yang didanai oleh UGM 
  • Kegatan yang diselenggarakan adalah presentasi hasil kegiatan yang diikuti oleh pustakawan UGM. Semua Pustakawan UGM berkesempatan mengikuti kegiatan seperti seminar, diskusi dan lan-lain. 
  • Membantu putakawan yang akan mengajukan angka kredit. 
  • Silaturahim pustakawan dalam rangka kebersamaan 
  • Saling bantu membantu
  • Menyamakan persepsi
Pustakawan mendapat dana khusus dari LPPM/ Lembaga penelitian UGM untuk membiayai penelitian.

Membuka peluang seluas-luasnya kepada pustakawan untuk melanjutkan studi, tanpa terkecuali, baik pustakawan PNS maupun Pustakawan Non PNS (SK Rektor). Begitu juga dengan tunjangan, seluruh pustakawan mendapat tunjangan yang besarnya sama (tegantng golongannya). Pustakawan PNS mendapatkan tunjangan dari negara, sedangkan pustakawan Non PNS mendapat tunjangan dari rektor.

Komunikasi dengan pustakawan dilakukan dengan intensif. Komunikasi pustakawan UGM dengan menggunakan media online. Media online yang digunakan hamper sama dengan akun jejaring sosial facebook. Media online tersebut digalakkan dalam rangka paperless (mengurangi kertas). Undangan baik berupa rapat atau undangan lainnya, pemberitahuan, bahkan update status pustakawan dapat dilakukan pada media online tersebut. Seluruh pustakawan wajib membuka media online tersebut pada saat akan melakukan aktivitas di pagi hari dan sebelum beranjak pulang di sore hari.

Pimpinan perpustakaan UGM
Pengembangan perpustakaan terlaksana dengan mudah karena adanya lobi yang efektif antara pimpinan perpustakaan dengan rektor atau dekan. Lobi yang efektif terjadi karena adanya persamaan persepsi antar pimpinan.

Pelayanan Perpustakaan
Kegiatan stack reading lebih dikenal dengan shelving. Shelving di Perpustakaan UGM dilakukan oleh petugas layanan sirkulasi, referensi dan karya akademik tanpa melibatkan petugas bagian teknis. Shelving dilakukan dengan rentang waktu tertentu, sehingga tidak ditemukan tumpukan bahan pustaka.

Layanan sirkulasi dengan menggunakan layanan mandiri. Pemustaka yang akan meminjam bahan pustaka melayani dirinya sendiri.


PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALI JAGA YOGYAKARTA
(http://www.lib.uin-suka.ac.id/)

Solihin Arianto (Kepala Perpustakaan)
Tujuan studi banding menurut Amrullah Hasbana:
  • Mencari model pengembangan SDM perpustakaan 
  • Mengetahui integrasi sistem perpustakaan 
  • Mengetahui layanan digital di perpustakaan
Kelebihan Perpustakaan UIN Sunan Kali Jaga menurut Ulfah Handayani (Kaur Pengadaan Perpustkaan Utama UIN Jakarta) adalah adanya kemampuan managerial pimpinan perpustakaan dan adanya support untuk kemajuan pustakawan.

Pegawai Perpustakaan
Setiap pegawai mendapatkan kesempatan mengikuti kegiatan yang dapat menunjang kinerja. Staf IT Perpustakaan UIN Sunan Kali Jaga pernah mengikuti kuliah informal programmer di UGM selama enam bulan. Honor transport yang diterima oleh staf IT tersebut dipotong 10% untuk kesejahteraan pegawai lainnya.

Pimpinan perpustakaan saat ini berusaha untuk bisa bekerjasama dengan perpustakaan di Malaysia untuk memberikan kesempatan kepada pegawai melakukan magang di salah perpustakaan yang ada di Malaysia.

Digitalisasi Karya Akademik
Pemustaka hanya dapat mendownload karya akademik bab 1, bab 2, bab 5 dan lampiran. Karya akademik yang di upload adalah karya akademik yang mendapatkan nilai A/ B. Karya akdemik yang nilainya kurang tentu kurang baik untuk dipublikasikan. Pubikasi karya akademik mendapatkan persetujuan dari penulis. Rencanakan kedepannya adalah mahasiswa dapat mengupload sendiri karya akademiknya.

Pelayanan Perpustakaan
Peningkatan pelayanan perpustakan diperlukan agar terlihat eksistensi perpustakaan di mata mahasiswa  dan pemustaka lainnya.

Stack reading lebih dikenal dengan shelving. Shelving sepenuhnya dilakukan oleh relawan mahasiswa. Pegawai perpustakaan sudah tidak disibukkan dengan shelving. Relawan mahasiswa diseleksi dan akan mendapatkan honor dari perpustakaan.

Layanan sirkulasi dengan menggunakan layanan mandiri. Pemustaka yang akan meminjam bahan pustaka melayani dirinya sendiri. Untuk pengembalian bahan pustaka dilakukan dengan pengembalian mandiri, disediakan box pengembalian di luar dekat pintu masuk.


Managerial Perpustakaan
Sistem Buttom Up (dari bawah) sangat efektif untuk meningkatkan kinerja perpustakaan. Perlu adanya strategi peningkatan kinerja pada level pimpinan dan kepala urusan (Kaur)