Friday, April 27, 2012

Hijauku Luncurkan Buku Baru di Hari Bumi

Guna menyambut Hari Bumi (Earth Day) 2012 yang jatuh hari ini (22/4) Hijauku.com meluncurkan buku baru berjudul “Belajar dari Kearifan Dunia – Awal Sebuah Ideologi dan Gerakan lingkungan”.
Dalam buku ini Hijauku.com menceritakan awal mula ideologi lingkungan global yang diawali dengan munculnya konsep keadilan iklim.

Dengan memahami konsep konsep keadilan iklim, pembaca akan lebih mudah memahami mengapa dunia saat ini kembali beralih ke sistem ekonomi hijau dengan menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan.

Wednesday, April 18, 2012

Kemas Ulang Informasi: Mengenal Sifat, Format dan Siklus Informasi

Informasi itu bermakna serangkaian simbol yang dimaknai sebagai pesan, direkam sebagai tanda, atau dikirm laiknya sinyal. Dialah semacam kejadian yang berdampak pada sifat sebuah sistem dinamika. Secara konseptual, informasi merupakan pesan (ucapan atau ekspresi) yang disampaikan. Konsep ini punya banyak makna bergantung konteksnya .

Monday, April 16, 2012

Hentikan Tradisi Kebijakan Penempatan Pegawai Bermasalah di Perpustakaan

Untuk kedua kalinya, citra perpustakaan sekolah diperburuk oleh kebijakan penempatan guru bermasalah di perpustakaan sekolah. Kasus terbaru di SMPN 26 Purworejo seperti yang diberitakan oleh Harian Suara Merdeka, 18 Maret 2012 dengan judul “Guru Pemukul Siswa Dibebastugaskan Mengajar”. Dalam berita tersebut Kepala Dinas P dan K Kabupaten Purworejo, menyatakan bahwa guru berinisial Ar yang melakukan penganiayaan terhadap siswa SMPN 26 Purworejo untuk sementara dibebastugaskan dari mengajar dan untuk sementara menjadi petugas perpustakaan. Tahun 2009, kasus yang sama terjadi di SMP Negeri 79 Jakarta, seperti yang dimuat di Koran Tempo pada tanggal 19 Januari 2009 dengan judul “Guru Penganiaya Siswa Dipindah Tugas”.

Menyikapi kasus-kasus tersebut di atas, kami dari berbagai asosiasi pustakawan, lembaga-lembaga pendidikan Ilmu Perpustakaan & Informasi, lembaga-lembaga Perpustakaan Umum, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, dan Perpustakaan Khusus dari berbagai daerah di Indonesia serta pustakawan-pustakawan dari berbagai penjuru Nusantara bersama Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia (APISI) sebagai lembaga pengembangan kepustakawan sekolah Indonesia menyampaikan keberatan terhadap kebijakan-kebijakan penempatan pegawai bermasalah di perpustakaan karena telah memberi citra buruk bagi perpustakaan sekolah sebagai tempat penghukuman.

Kebijakan-kebijakan penempatan pegawai bermasalah di perpustakaan merupakan bentuk kurang pahamnya para pengambil kebijakan di instansi-instansi yang mengelola bidang pendidikan tentang fungsi perpustakaan sekolah serta standar perpustakaan sekolah sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25 Tahun 2008. Kasus ini, selain memberi citra buruk terhadap perpustakaan sekolah juga merupakan pelecehan terhadap profesi pustakawan.

Kami dari berbagai asosiasi pustakawan, lembaga-lembaga pendidikan Ilmu Perpustakaan & Informasi, lembaga-lembaga Perpustakaan Umum, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, dan Perpustakaan Khusus dari berbagai daerah di Indonesia serta pustakawan-pustakawan dari berbagai penjuru Nusantara bersama APISI berharap di masa mendatang kasus-kasus serupa tidak terjadi lagi di sekolah-sekolah lain serta di semua jenis perpustakaan di Indonesia.
Secara tegas kami menyatakan:

Hentikan tradisi kebijakan penempatan pegawai bermasalah di perpustakaan!

Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia (APISI)
Alamat Sekretariat APISI
Jl. Dahlia No. 355A Rt 007/15 Serua Ciputat 15414
Telepon: 021- 94326925; 021-818155374; Faks: 021-746 37 522
Email: kotaksurat@apisi.org
Website: http://apisi.org
Solidaritas Pustakawan Tolak Penempatan Pegawai Bermasalah di Perpustakaan
Ahmad Subhan 081 227 1955 77
lempoxe@yahoo.com
http://www.facebook.com/groups/solidaritaspustakawanindonesia
Petisi ini didukung oleh:
  1. AC Sungkana Hadi (Pustakawan Utama Universitas Cendrawasih).
  2. Acep Muslim (Pustakawan AKATIGA Bandung).
  3. Achmad Djunaedi (Pustakawan PUSTAKA, Bogor).
  4. Ade Heri Wibawa (Pustakawan SDN 2 Klampok Banjarnegara).
  5. Adi Prasetyawan (Pustakawan UPN Veteran Jatim).
  6. Aditya Nugraha (Perpustakaan UK Petra Surabaya).
  7. Ahmad Subhan (Pustakawan IRE Yogyakarta).
  8. Ahmadul Fajri (Riau).
  9. Akhmad Syaikhu (Pustakawan PUSTAKA Bogor).
  10. Ali Minanto (Pustakawan PolGov UGM).
  11. Amy Lee (Pustakawan SMAN 3 Metro-Lampung).
  12. Andang Liestyarini (Ujungberung).
  13. Andres  Amrulloh, S.Sos. (Bogor)
  14. Andya Nur Cahyono (Pustakawan Unindra).
  15. Any Fauzianie (Bandung International School).
  16. Arie Nugraha (Dosen IP&I UI).
  17. Arief Budiman (Alumni IP&I UNPAD).
  18. Arif Surachman (Pustakawan FEB UGM).
  19. Aris Maulana (Mahasiswa IP&I UI).
  20. Arman Kurniadi (Jakarta).
  21. Arsidi Ahmad (Pustakawan Sekolah Teladan, Pengurus ATPUSI Yogyakarta).
  22. Asbahul Pajri Taslim (Pustakawan Universitas Dehasen Bengkulu).
  23. Asep Saeful Rohman (Dosen IP&I UNPAD).
  24. Bagus Ramdan (Konsultan Perpustakaan, Bandung).
  25. Bambang Murdianto (Ungaran).
  26. Bambang Setianto (Bojonegoro).
  27. Banu Susanto (Pustakawan UNIMED).
  28. Basya Zia (SDIT Luqman Hakim Yogya, Pengurus ATPUSI Kota Yogya).
  29. Bayu Setya Pambudi, A.Md. (Yogyakarta).
  30. Bondhan Endriawan (Pustakawan Univ. Negeri Trunojoyo Madura).
  31. Christina Retno (Pustakawan, Bekasi).
  32. Christina Tulalessy (Jakarta).
  33. Christine Sadeli (Pustakawan Global Prestasi School, Jakarta).
  34. Daud Saputra (Depok).
  35. Dewi Apriliani (Bandung).
  36. Dewi Puspitasari (Pustakawan UNAIR).
  37. Dhama Gustiar Baskoro (Pustakawan UPH).
  38. Dicky Ermandara (Sumedang).
  39. Didik Witono (Surabaya).
  40. Dimas Rizky Prasetio (Librarian Ruang Depan Gallery S.14).
  41. Dimas Wahyu Nugroho (Pusat Dokumentasi HAM UBAYA).
  42. Dina  Isyanti (Pustakawan, Jakarta).
  43. Dindin Catur Nur Putrianti (INTI College Indonesia).
  44. Djoko Prasetyo (Purwokerto).
  45. Dwi Novita Ernaningsih (Pustakawan UM).
  46. Elfian Sumendap (Perpustakaan STA Tiranus, Bandung).
  47. Elisabeth Sondang (Associate Librarian – JIS).
  48. Endang Ernawati (Library and Knowledge Center Bina Nusantara University).
  49. Endang Fatmawati (Kepala Perpustakaan FEB UNDIP).
  50. Endang Fitriyah (Surabaya).
  51. Endang Gunarti (Surabaya).
  52. Endhar Priyo Utomo (Semarang).
  53. Erizt Putra Kelana (Alumni IP&I UIN Sunan Kalijaga).
  54. Etin Sumiyati (Sekretariat Wakil Presiden RI).
  55. Evalien Suryati (Salatiga).
  56. Fahma Rianti (Pustakawan STEI SEBI Sawangan Depok).
  57. Faishal Hidayatullah (Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro).
  58. Firman Edi (ATPUSI Riau).
  59. Francisca Messakh (Sekolah Pelita Harapan Karawaci).
  60. Galuh Paramita Swasti (Pustakawan UDINUS Semarang).
  61. Gamma (Staff Library News TV ONE).
  62. Gerri Mulyawandry (Labschool Kebayoran).
  63. Halima Bustami (Pustakawan UNJ).
  64. Hamid Mahmud Marrancang (Perpustakaan STAIN Parepare).
  65. Hanna Latuputty (Pengurus Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia – APISI).
  66. Hartanto (Sidoarjo).
  67. Hastun Rifa’i (Wonogiri).
  68. Hendriyanto (Kulonprogo).
  69. Heni Feviasari (Pustakawan STEI Tazkia).
  70. Heri Kurniawan (Pustakawan SMAN 1 Lendah Kulonprogo DIY).
  71. Heriyanto (Pengajar Ilmu Perpustakaan di Semarang).
  72. Herlina (UPT Perpustakaan IAIN Raden Fatah, Palembang).
  73. Hertanto Eko, A.Ma.Pust (Pustakawan SD di Kab. Tegal).
  74. Hijrah Fitriani (Pustakawan RSUP Fatmawati Jakarta).
  75. Hilda Putong (Librarian, Head of Research Center Ssttintim Makassar).
  76. I Gede Edy Purwaka (Staf Unit Capacity Development, Yayasan SATUNAMA Yogyakarta).
  77. Ika Wulandari (Bandung).
  78. Ikatan Alumni Ilmu Perpustakaan dan Informasi Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  79. Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII).
  80. Imam Budi P (Binus Business School Librarian).
  81. Imelda Nuralam Pakpahan (Pustakawan di Kementerian Kelautan dan Perikanan)
  82. Imron Rosyadi (Pustakawan IAIN Walisongo Semarang).
  83. Information Resource Center (IRC) Jakarta.
  84. Irma Elvina (Perpustakaan IPB).
  85. Irman Siswadi (Pustakawan UI).
  86. Ishak Juarsa (Perpustakaan Sumatera Selatan).
  87. Iskandar Said (Pustakawan Unhas Makassar).
  88. Ismawati Setyaningsih (Pustakawan, Bekasi).
  89. Iwan Prasetyo (Jakarta).
  90. Iwan Tero (Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara).
  91. Jajang Burhanudin (Pustakawan UIN Sunan Gunung Djati Bandung).
  92. Jazimatul Husna Arba’i (Pustakawan FTM TL UPN ” V” Yogyakarta ).
  93. Joko Bangun Nugroho (Pustakawan SDN Kabuaran, Prb, Kbm).
  94. Jumadi (Grobogan-Purwodadi).
  95. Jurusan Ilmu Informasi & Perpustakaan Fikom UNPAD.
  96. Kalarensi Naibaho (Pustakawan UI).
  97. Kemala Widya Paramita (Jakarta).
  98. Klub Perpustakaan Indonesia (KPI).
  99. Kurnia Utami (Perpustakaan UMS).
  100. Latifah Wahyuni (Pustakawan SMPN 7 Magelang).
  101. Leilla Claudya (Surabaya).
  102. Lenny Florida Sitanggang (Pustakawan Sekolah Medan).
  103. Lenti Sitorus (Pustakawan Khusus – Jakarta).
  104. Lesdi suryadi said,S.IP, (Pustakawan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan).
  105. Lilies Fardhiyah (Bogor).
  106. Lis Setyowati (FT UNDIP).
  107. Lukman Budiman (Bogor).
  108. Lulu Lucyana (Jakarta).
  109. Luthfianti Makarim (Pustakawan, Jakarta).
  110. M. Harfano A (Pustakawan SMP/SMA Sutomo 1, Medan).
  111. Mamok Suparmo Paulus (Yogyakarta).
  112. Mariyah (Pustakawan UI).
  113. Maryani Septiana (Pustakawan Poltek Batam).
  114. Maryulisman (Pustakawan UIN Jakarta).
  115. Mat Sjafii (Pustakawan Unair).
  116. Melkion Donald (Pustakawan Baperpusip Prov. Jatim).
  117. Minanuddin (Forum Perpustakaan Khusus).
  118. Misbah Munir (Banjarmasin).
  119. Mochamad Ariyo Faridh Zidni (Pustakawan Konsultan/Independen/ Jakarta-Bogor).
  120. Moh Rif’an SIP (Pustakawan MAN 2 Madiun).
  121. Mohamad Aries (Depok).
  122. Mohammad Luthfil Hakim (Pustakawan Fak. Saintek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).
  123. Muhammad Sholihin (Universitas Sebelas Maret).
  124. Muhammad Tawwaf, S.IP.M.Si (Pustakawan UIN Suska Riau & Ketua PD IPI Riau).
  125. Mujaini (Pustakawan Inspektorat Jenderal Kemenkeu).
  126. Munawaroh (Perpustakaan STIE Perbanas Surabaya).
  127. Murad Maulana (Pustakawan Bapusda Kab. Indramayu).
  128. Muraro Bidami (Mahasiswa IP&I IAIN Raden Fatah Palembang).
  129. Murtini Pendit (Pustakawan Senior).
  130. Mustika Wati (Jakarta).
  131. Musyawarah Kerja Pengelola Perpustakaan Sekolah (MKPPS) Kota Metro-Lampung.
  132. Mutri Batul Aini ( Pustakawan Ditjen Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta).
  133. Nasirullah Sitam (Alumni IP&I UIN Sunan Kalijaga).
  134. Neni Trisnawati (Bogor).
  135. Nina Purwani Istiana (Pustakawan UGM).
  136. Nurma Baity Abidin, S.Hum (Perpustakaan SMKN 1 Tengaran, Kab.Semarang).
  137. Nurul Hayati (JIP UIN Jakarta).
  138. Ola Triana (Mahasiswa Ilmu Informasi & Perpustakaan Fikom Unpad).
  139. Perpustakaan American Corners Indonesia.
  140. Perpustakaan Antropologi Padjadjaran.
  141. Perpustakaan Dbuku (Surabaya).
  142. Perpustakaan UNIKOM (Bandung).
  143. Prafita Imadianti (Mahasiswa Magister Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia).
  144. Prakoso Bambang (Surabaya).
  145. Prita Hw (Alumni IIP Unair, Founder Jaringan Insan Baca, Penulis).
  146. Puti Asmarani (Mahasiswa Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
  147. Quraisy Mathar (Dosen Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar).
  148. Rahmad Adhi Tama (Depok).
  149. Rahmat Saputra (Depok).
  150. Ratna Kriswijayanti (Perpusda Kab. Jepara).
  151. Reni Siti Zachrani (Pustakawan Balitnak, Bogor).
  152. Resty Jayanti Fakhlina (Dosen Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi IAIN Imam Bonjol Padang).
  153. Retno Vian Rosika (Pustakawan SMP 8, Kota Batu).
  154. Riana Mardina (Pustakawan UKRIDA).
  155. Rika Mustikawati, S.Sos (Sukabumi).
  156. Rini Yastuti (Semarang).
  157. Rosita T (Perpustakaan HITS Tangerang).
  158. Rotmianto Mohamad (Pemkab Magetan).
  159. Salmubi (Perpustakaan B.J. Habibe Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar).
  160. Samuel Tri Santoso (Pustakawan SMA WARGA Surakarta).
  161. Sasadara Manjer Kawuryan (Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Semarang).
  162. Sekar Dinihari K. Wardhana (Ichthus School Jakarta South).
  163. Shanti Maulani (Mahasiswa II&P Fikom Unpad).
  164. Siti Nurningsih (Jakarta).
  165. Sri Ati Suwanto (Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UNDIP).
  166. Sri Sulastri Prabowo (Bogor).
  167. Sri Wulan (Pustakawan Biologi LIPI).
  168. Sugeng Wahyu Ariyadi (Pustakawan Baperpusip Prov. Jatim).
  169. Sulistiorini (Pustakawan Unair).
  170. Sulistyo Basuki (Profesor Ilmu Perpustakaan & Informasi).
  171. Supriyadi (Pustakawan STKIP MPL LAMPUNG).
  172. Sushanty Chandradewi (Librarian The Japan Foundation, Jakarta).
  173. Suzanna Katharina Mamahit (Universitas Ciputra Library).
  174. Tan Kayen (Kedungwuni).
  175. Tatang Pamungkas (Surabaya).
  176. Taufik Hidayah (Pustakawan SMP Negeri 2 Maos,Cilacap).
  177. Tri Hardiningtyas (Pustakawan UNS).
  178. Trini Haryanti (Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia).
  179. Umi Proboyekti (FPPTI DIY).
  180. Verina Maria Oktaviane (Pustakawan Majalah SWA).
  181. Vivit Wardah Rufaidah (PUSTAKA BOGOR).
  182. Wahid Nashihuddin (PDII LIPI).
  183. Wasli Andril Fajar (Mahasiswa Ilmu Perpustakaan UNAIR).
  184. Wawan Darmawan (Mahasiswa Ilmu Informasi & Perpustakaan UNPAD).
  185. Welmin Suharto (Pustakawan Universitas Brawijaya).
  186. Wibowo Purnomohadi (Pendiri Grup Republik Pustakawan).
  187. Wiji Lestari (Mahasiswi D3 Perpustakaan UNS).
  188. Winda Hanifa (Mahasiswa IP&I).
  189. Wuri Indri Pramesti (Sumedang).
  190. Yanti Kustanti, A.Md., S.Sos. (Pustakawan SMA Negeri 3 Sidoarjo – Jawa Timur).
  191. Yanto Dhiya’uddin (Mahasiswa S2 IP&I UIN Sunan Kalijaga).
  192. Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YPPI).
  193. Yoseva Silaen (Pustakawan Khusus).
  194. Yournetty (Pustakawan Perpustakaan Umum LIA).
  195. Yuli Asmini (Pustakawan dan Educator Komnas HAM Indonesia).
  196. Yulianti Fajar Wulandari (Pustakawan Kementerian Kehutanan RI).
  197. Yulianti Sodikin (Pustakawan Fikom Unpad).
  198. Yusri Fahmi (Pustakawan STAIN Padangsidimpuan Sumatera Utara).
  199. Yustin Ningsih (Jombang).
  200. Zulianto Adi (Pustakawan Sekolah Alam Cikeas).
Sumber: apisi.org

Sunday, April 15, 2012

Buku: One Day in A Library


Daftar Judul Karya & Nama Penulis Kontributor Naskah "One Day in a Library" (ODiL)


I LOVE LIBRARY
  • I Love Library! Do You?   (Ida Mulyani )
  • Rumah Kedua itu Bernama Perpustakaan   (Retnadi Nur'aini)
  • Gething Nyanding   (Cunik Yupila Mahartiningsih)
  • Sudut Rahasia (Aries Setiadi)
  • Cerita Cintaku Pada Perpustakaan  (Dian Onasis)
  • Pengalaman Pertama Menuju Cinta Selamanya   (Oci Aja)


PERPUSTAKAAN IDAMAN
  • Sudut Pandang Baru tentang Perpustakaan  (Hendra Veejay)
  • Perpustakaan Idaman di Sudut Kota Malang   (Miyosi Ariefiansyah)


CINTAKU DI PERPUSTAKAAN
  • Hukuman Cinta di Perpustakaan   (Selvy Erline)
  • Aku Selalu Menunggumu di “Kaki Pus-Pus”    (Murti Yuliastuti)
  • Teror  “Penunggu Perpustakaan”  (Haya Aliya Zaki)

MINAT BACA
  • Gudang Buku  (Hardi Yansyah)
  • Yang Tak Terlupakan di Perpustakaan  (Maharani Aulia)
  • Berkah Si Puput  (Tanjung Ardhiani) 
  • Dewi   (Naylis El-Farihah)
  • Berjuta Ceria dengan Perpustakaan   (Ria Fariana )
  • Hari Terakhir Mariko  (Retno Adjie)
  • Buku Misterius Bersampul Merah  (Indah IP)


MISTERI DI PERPUSTAKAAN
  • Sedikit Penasaran   (Herw Chokichim)
  • Sore Itu di Perpustakaan    (Dewi Irianti)
  • Benar atau Bohong?   (Ilma Fathnurfirda)


KOK PERPUSTAKAAN BEGINI, SIH?
  • Library Fever   (Daniel Hermawan)
  • Petualangan Birokrasi  (Iwan Alfarizy)
  • Pengelola Galak pun Luluh  (Kania Gho)
  • Dilarang Lapar di Perpustakaan  (Fitta Astriyani) 
  • Sadis  (Fatiharifah) 


PUSTAKAWAN PUNYA CERITA
  • My Diary in the Library   (Supi Amaliah)
  • Suatu Masa di Perpustakaan   (Sukron Sugandi)
  • Berawal dari Digimon  (Edi Dimyati)
  • Perpustakaan Sepi, Godaan pun Datang  (Maryulisman)
  • Lelaki-Lelaki Kuat di Perpustakaan   (Ibnu Atoirahman)
  • Mencerdaskan Umat (Theresia Hardiyanti) 
  • Tentang Perpustakaan Kami  (Prito Windiarto)
  • Saya Bukan Tikus  (Fiyan Arjun)


PERPUSTAKAAN DI MANCANEGARA
  • Gempa di Perpustakaan Bawah Tanah   (Kuma Kumiko)
  • Perpustakaan Itu Menarik!  (Aan Wulandari Usman)
  • Tempat Berakhir Pekan (Nesia Andriana Arief)
  • Narsis Plus Norak di Perpustakaan Hong Kong dan Singapura  (Laura Khalida)
  • Perpustakaan: Indonesia vs Singapura (Dewi Muliyawan)
  • Perpustakaan FLP Hong Kong   (Dian Retno Megawati)
  • Saksi Bisu  (Rihanu Alifa)


MASIH TENTANG PERPUSTAKAAN

  • Perpus, Oh, Perpus  (Indah IP)
  • Kisah Dudul di Perpustakaan Kampus Tetangga  (Iweddudul)
  • Loker, Riwayatmu Kini  (Sulistiya Ahmad)
  • Menunggu Koran  (Shabrina WS)
  • Kesalahan yang Harus Dibayar  (Rafi Azmillah)
  • Gara-Gara Iseng di Perpustakaan Sekolah  (Ida Fitrie Dwiyanto)
  • Teman yang Nyaman  (Zakyzahra Tuga)
  • Jangan Membakar Perpustakaan!  (Hendra Veejay)


KISAH SUKSES
  • Penghargaan dan Kebanggaan  (Jayaning Sila Astuti)
  • Aku Bisa Menjadi Sarjana dan Bekerja karena Perpustakaan  (Anton)

SINOPSIS :  Apa kenanganmu tentang Perpustakaan? Hanya sebuah gudang buku yang tak menarik atau merupakan tempat yang nyaman dan bermanfaat? Pasti kita semua memiliki memori berkesan tentang Perpustakaan. One Day in A Library adalah kumpulan kisah seru di perpustakaan, yang disusun oleh seorang mantan pustakawati dan didukung oleh 50 penulis lain sebagai kontributor antologi ini.

Ya seru lah pasti! Ada cerita yang menyebalkan, menyenangkan, menegangkan, dan sebagainya. Di sini juga digambarkan betapa uniknya aneka karakter para pemakai perpustakaan dan juga sang pustakawan yang bahasa kerennya Librarian. Membaca kumpulan kisah seru ini membuat kita semakin menyadari pentingnya peran perpustakaan bagi pelajar, mahasiswa atau masyarakat umum.

Semoga dengan buku ini pembaca bisa bernostalgia tentang kisah seru masing-masing di perpustakaan. I Love Library! Do You?

Ps : Buku ini sudah bisa dipesan sekarang via website www.leutikaprio.com, inbox FB dengan subjek PESAN BUKU, atau SMS ke 0821 38 388 988. Untuk pembelian minimal Rp 90.000,- GRATIS ONGKIR seluruh Indonesia. Met Order, all!! Ida Mulyani

Saturday, April 14, 2012

Buku: Kuasa Ramalan-Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa 1785-1855

Kepustakaan Populer Gramedia meluncurkan buku berjudul   Kuasa Ramalan-Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa 1785-1855  karya sejarawan Inggris Peter Carey pada hari ini 12 April 2012 di Auditorium Perpustakaan Nasional.
 
Buku yang merupakan terjemahan dari edisi revisi berbahasa Inggris dengan judul  The Power of Prophecy  karangan Peter Carey itu untuk pertama kali diterbitkan dalam bahasa Indonesia dengan dukungan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) yang dipimpin Hashim Djojohadikusumo. 
 
Peluncuran buku dibuka oleh Kepala Perpustakaan Nasional Sri  Sularsih, dihadiri Ketua YAD Hashim Djojohadikusumo, Direktur  Gramedia Pustaka Utama Suwandi S. Brata dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Wardiman Djojonegoro serta sejumlah keluarga Diponegoro di antaranya  anggota DPRD DKI Jakarta Wanda Hamidah.
 
Acara peluncuran diisi dengan diskusi buku yang dipandu sejarawan muda Bolnnie Triyana, dengan narasumber penulis buku Peter Carey, sejarawan dari LIPI DR Asvi Warman Adam dan Prof. Dr. Djoko Marihandono dari Universitas Indonesia.
 
Menurut Peter Carey,  Kuasa Ramalan-Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa 1785-1855 ditulis dalam kurun waktu yang panjang, yaitu sekitar 40 tahun.
 
Menurut Asvi Warman di dalam buku Sanusi Pane  Sejarah Indonesia  yang diterbitkan pada awal kemerdekaan, ketika Pangeran Mangkubumi dan Diponegoro melihat Tegalrejo yang diserbu dan dibumihanguskan Belanda, Juli 1825, Diponegoro berkata  Rumah saya tidak ada lagi
 
Pada buku Sagimun MD,  Pahlawan Dipanegara Berjuang  (1986), disebutkan bahwa “rumah dan mesjid dibakar dengan sewenang-wenang oleh pasukan Belanda yang tidak mengenal perikemanusiaan.” 
 
Peter Carey melihat penyerbuan tentara Belanda yang membakar pemukiman Diponegoro di Tegalrejo dari aspek lain, kerugian yang diderita hilangnya uang 3000 gulden, sejumlah besar padi dan cap pribadi milik diponegoro. Cap ini sudah disiapkan untuk digunakan saat Perang Jawa meletus dan sekarang harus diganti dengan cap baru untuk meresmikan surat “Piagem” untuk panglima perang.
 
“Informasi yang disampaikan Peter Carey lebih relevan dibanding dua karya penulis Indonesia. Uang dan padi menyangkut pendanaan dan logistik perang,” kata Asvi Warman. en.bisnis.com

Friday, April 13, 2012

10 Kriteria Pustakawan Ideal

“Membaca dapat membuka  jendela dunia”. Begituah ungkapan yang sering kita dengar untuk memotivasi anak, siswa, mahasiswa, dan masyarakat di sekitar kita agar gemar membaca. Membaca erat hubungannya dengan perpustakaan sebagai tempat buku-buku berada.

Menurut Wikipedia on line, Perpustakaan merupakan tempat koleksi buku dan majalah. Perpustakaan akan berdaya guna tinggi jika memiliki profil pustakawan yang ideal. Permasalahannya adalah apa sajakah ciri- ciri yang harus dimiliki seseorang agar dapat dikatakan sebagai pustakawan yang ideal?, di sini penulis akan mencoba untuk memberikan beberapa kriteria profil pustakawan yang ideal. Kriteria tersebut antara lain:

1. Profesional

Sebagai pemberi jasa layanan pencarian”search”, seorang pustakawan dituntut ahli dalam bidangnya. Untuk dapat  menjadi ahli dalam bidangnya maka harus melalui pendidikan atau sekolah khusus profesi pustakawan baik D3 maupun S1, bahkan S2 atau S3 kalau ada. Jika sekolah profesi ini tidak ada di dalam negeri maka jenjang pendidikan tersebut dapat ditempuh di luar negeri. Jika di luar negri sulit di temukan maka peminat juga dapat mengajukan proposal pendirian sekolah profesi ini ke menteri pendidikan agar mendapat respon dan tindak lanjut.

Pustakawan yang ideal harus memiliki gelar sesuai dengan bidang yang di ampu, misalnya Sarjana Perpustakaan (SPerp), Master Perpustakaan(MPerp), dan seterusnya. Hal ini sangat penting guna kelangsungan jenjang dan perhitungan angka kridit bagi profesi ini.

2. Menguasai IT

            Seiring dengan perkembangan teknologi, informasipun semakin banyak dan beragam. Kehadiran internet sebagai media informasi membawa perubahan yang besar di berbagaia bidang, tidak terkecuai perpustakaan sebagai salah satu sarana pencarian informasi.

Dengan mengunakan internet, informasi lebih mudah didapatkan hanya dengan mengetikkan kata kuncinya saja pada “search engine”, misalnya pada google dan yahoo yang saat ini begitu larisnya. “ Lalu apa pekerjaan pustakawan kalau sudah begitu?”, “apakah pustakawan tidak diperlukan lagi?”, “Tentu tidak demikian”. Peran pustakawan di sini masih banyak, antara lain:

    Menyediakan alamat-alamat Web dan catalog web untuk berbagai bidang, misalnya informasi tentang peternakan, pertanian, kesehatan dan kedokteran, pendidikan, hubungan internasional, ketenagakerjaan, hukum, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, farmasi, perindustrian astronomi, robot, inovasi teknologi, motivasi, bisnis, perindustrian dan sebagainya.
    Menyediakan dan membantu pencarian jurnal-jurnal dengan mengetahui cara mengoleksi dan menata alamat-alamat situsnya dengan teratur, misalnya jurnal Fisika, Kimia, Biologi, Kedokteran, Peternaan, dan sebagainya.
    Membuat dan mengisi Web perpustakaannya dengan link-link yang unik dan teratur sedemikian rupa, sehingga memudahkan user dalam pencarian informasinya.
    Membuat link berita terkini yang berisi informasi-informasi hangat yang up to date diberbagai bidang, antara lain bidang pendidikan misalnya tentang EBTANAS, kesehatan misalnya tentang mewabahnya flu babi oleh virus H1N1, dan lain-lain
    Membuat link berita terlaris saat ini
    Membuat link berita lomba bulan ini dan berikutnya
    Membuat link abstrak-abstrak penelitian
    Membuat link jurnal
    Membuat link buku terbaru
    Membuat link buku terlaris baik dalam maupun luar negeri
    Membuat link Majalah
    Link artikel
    Karya sastra
    kebudayaan
    Link Koran dan lain-lain

Pustakawan yang ideal mutlak memiliki kemampuan dan sense yang kuat terhadap perkembangan IT.

3. Performent yang Bagus

Penampilan yang rapi, bersih, harum, murah senyum, dan melayani dengan sepenuh hati merupakan cerminan performen seorang pustakawan yang ideal. Ia harus memiliki prinsip bahwa dengan melayani user  sampai mendapatkan informasi yang diinginkan merupakan keberhasilan tersendiri yang harus dicatat pada memo hariannya. Keberhasilan ini hendaknya menjadi kebahagiaan tersendiri yang tak bisa diukur dengan materi.

Catatan seberapa banyak user yang telah dibantu untuk mendapatkan judul, masalah, atau informasi perlu dibukukan. Buku ini kemudian dapat dijadikan salah satu laporan kenaikan tingkat atau laporan kepada atasan.

Seberapa lelah pun, seorang pustakawan yang ideal harus murah senyum terhadap user dan teamnya. Senyum akan memberikan kesan nyaman dan bersahabat kepada user, sehingga user betah di perpustakaan dan merasa senang.

4. Inovatif

            Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, inovatif berasal dari kata inovasi yang berarti penemuan baru yang berbeda dari yang telah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Sedangkan inovatif sendiri berarti kemempuan untuk berinovasi atau kemampuan untuk mengadakan inovasi. Pustakawan yang ideal diharapkan memiliki sikap yang senantiasa mengeksplorasi lingkungannya dan menginfestasi kemungkinan-kemungkinan baru, memiliki rasa kekaguman (sense of awe). Contoh nyata dari sikap tersebut misalnya, seorang pustakawan mampu mengajukkan proposal buku-buku yang bermutu, memasang poster buku baru yang menarik, menulis synopsis dari buku tersebut. Memasang link-link terbaru dan meng up date nya setiap hari guna kepentingan user.

Pustakawan yang ideal memiliki sikap yang “Committed to learning” , yaitu berusaha mencari pengetahuan secara terus menerus, mensintesakan segala input, menyeimbangkan segala informasi yang terkumpul, dan menyelaraskan setiap tindakkan. Keinovatifan seorang pustakawan sangat diperlukan guna peningkatan   kemajuan sebuah perpustakaan yang selalu tanggap terhadap perkembangan jaman.

5. Mampu Melaksanakan Menejemen Informasi Perpustakaan

            Manajemen informasi perpustakaan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perkembangan sebuah perpustakaan. Tiga hal pokok yang merupakan manajemen informasi perpustakaan, antara lain:

    Perolehan informasi, bagaimana seluruh informasi dapat diperoleh untuk kepentingan pengguna
    Penataan Informasi, yaitu informasi-informasi yang telah diperoleh sedemikian rupa ditata menurut subyek, kata kunci, judul, penerbit, pengarang, atau dari asalnya misalnya web, link, atau situs-situs tertentu, CD, video, surat kabar,  majalah dan sebagainya. Penataan yang teratur seperti ini akan memudahkan kita dalam pencarian informasi kembali.
    Pencarian kembali informasi, yaitu ketika pengguna berkunjung ke perpustakaan maka tugas seorang pustakawan adalah dapat membantu pencarian sasaran informasi dengan cepat karena ia telah mengetahui tempat informasi tersebut.

Pustakawan haruslah merupakan team yang sholid, yang mampu bekerja sama. Setiap pustakawan memiliki tugas yang berbeda-beda namun satu tujuan yaitu kepuasan dari pengguna. Menginggat tiga hal pokok manajemen perpustakaan, maka pustakawan yang ideal harus mampu bekerj secara efektif dan efisien. Efektif dalam perolehan informasi dan efisien dalam waktu. Efektif dalam pencarian kembali informasi dan efisien terhadap waktu. Dari tiga hal pokok tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang pustakawan yang ideal adalah pustakawan yang mampu melaksanakan manajemen informasi perpustakan secara efektif dan efisien.

6. User Oriented (berorientasi kepada pengguna)

            Sebagai penyedia jasa seorang pustakawan harus memiliki prinsip “User Oriented”, yaitu dengan tujuan untuk kepuasan penguna. Pustakawan yang ideal akan terbuka terhadap kritik dan saran dari pengguna baik secara langsung maupun  pengaduan pengguna baik secara elektronik maupun langsung, demi perbaikan layanan dan kepuasan pengguna.

7. Santun dan tegas terhadap pelanggaran

            Pengguna sebagai manusia biasa kadang-kadang ada saja yang tidak mau membaca tata tertib perpustakaan, ketidak tahuan dan ketidak perdulian pengguna perpustakaan terkadang dapat merugikan pengguna yang lain. Contohnya ada pengguna yang merobek buku untuk keperluannnya sendiri. Tentu hal ini akan merugikan pengguna yang lain dalam pencarian informasi berikutnya. Oleh karena itu pustakawan yang ideal harus mengingatkan dengan santun tetapi tegas. Misalnya dengan pemberian sangsi mengembalikan lembar yang telah disobek dengan rapi kembali atau dapat juga dengan menganti membelikan buku yang sama. Sehingga dapat menjadi peringgatan bagi pengguna yang lain.

8. Special Day to User

            Dalam pelayanan terhadap pengguna, seorang pustakawan yang ideal akan memikirkan bagaimana pengguna terkesan terhadap etos kerja dan pelayanannya. Pemberian Special Day to User, misalnya di setiap hari Senin ada “Coffee break” dan lain-lain. Hal ini akan memberikan resfek yang positif kepada pengunjung. Penggunjung akan merasa diperhatikan dan betah dalam mencari informasi dan wawasan.

9. Pandai dalam menggalang dana

            Koleksi buku-buku yang lengkap, link-link yang lengkap dan up to date sangat diperlukan pada perpustakaan yang maju. Seorang pustakawan yang ideal mampu melakukan kerjasama dengan semua instansi baik swasta maupun pemerintah. Bentuk dan metode kerjasama dapat bermacam-macam antara lain:

    Kerjasama dengan instansi pendidikan
    Kerjasama dengan perusahaan
    Kerjasama dengan perpustakaan lain
    Kerjasama dengan stike holder dan berbagai instansi lain

Kerja sama dengan instansi pendidikan dapat berupa fasilitas peminjaman buku-buku pelajaran dengan cara yang lebih mudah untuk siswa di sekolah tersebut. Pihak perpustakaan mendapat informasi buku apa saj yang harus dikoleksi dari sekolah yang membutuhkannya. Selain itu pihak instansi pendidikan dapat menyumbang untuk perkembangan perpustakaan dengan dana seiklhasnya.

Kerjasama dengan perusahaan dapat dilakukan dalam hal penggalangan dana. Pembelian buku yang lengkap dan memuat berbagai topik serta buku –buku terbaru membutuhkan dana yang tidak sedikit, oleh karena itu kerjasama dengan perusahaan dalam rangka mendapatkan dana sangat diperlukan. Pihak perpustakaan dapat menyediakan buku-buku tentang bisnis, motivasi dan kiat-kiat membangun perusahaan yang sukses, memasang poster perusahaan penyandang dana, mempromosikan jenis usaha, produk dari perusahaan dan sebagainya. Pihak perusahaan dapat membantu pihak perpustakaan dalam bentuk pemberian dana. Kerjasama yang baik antara kedua belah pihak akan memberikan kontribusi yang baik untuk kemajuan sebuah perpustakaan.

10. Dirindukan Pengguna dan Masyarakat sekitarnya

Oleh karena kiprah dan keberadaanya yang sangat membantu dan berguna bagi masyarkat sekitarnya, mampu memberikan inspirasi dan motivasi kepada pengunjung, maka keberadaan pustakawan yang ideal sangat dirindukan oleh user nya. Kehadiran dan jasanya sangat dinantikan.

“Semoga bangsa Indonesia mendapatkan pustakawan-pustakawan yang ideal, yang mampu memberi inspirasi, motivasi dan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat.” “Semakin banyak informasi, pengetahuan, inovasi, keceriaan, kegairahan dalam membaca dan mencari wawasan maka semakin cerdaslah suatu bangsa.” perpustakaan.kaltimprov.go.id

Antara Ibuku & Ibuku

Buku Antara Ibuku dan Ibuku
Membaca novel ini, pembaca perlu berhenti sejenak dari segala prasangka mengenai poligami. Setidaknya, pembaca diajak untuk  mencoba bersabar sebentar, mendengarkan penuturan sang penulis mengenai praktik poligami.

Mengambil setting masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat, novel yang berhasil merebut penghargaan Islamic Book Fair (IBF) Award 2012 kategori fiksi dewasa ini mengisahkan tokoh perempuan bernama Tata yang  lahir dan hidup dalam sebuah keluarga poligami.

Ibunya, Nilawanti, merupakan madu perempuan yang bernama Rahmi. Uniknya, Nilawanti yang seorang wartawati itu usianya lebih tua beberapa tahun dari Rahmi.

Tata kecil awalnya tidak paham mengenai keadaan tersebut. Namun, lama kelamaan ia menyadari hal tersebut. “Sewajarnyalah aku mulai merasakan bahwa aku bukan dilahirkan dari sebuah keluarga yang biasa. Keluargaku tidak seperti keluarga Rina, Warni, atau Nina  sahabat-sahabat karibku. Mereka mempunyai satu ayah dan satu ibu serta hanya  beberapa orang saudara. Sedangkan aku mempunyai satu ayah tapi dua ibu….” (hlm 54-55).

Sebagai anak, Tata kecewa melihat kenyataan tersebut. Dan kekecewaan tersebut terus dibawanya hingga dia dewasa—hal yang membuatnya sulit percaya kepada lelaki dan enggan menikah. Namun, di sisi lain, ada hal yang membuatnya takjub sekaligus sulit mengerti, karena kedua wanita tersebut sangat rukun dan bahu-membahu dalam mengurus suami maupun anak-anak mereka bersama. Sungguh berbeda dengan anggapan sebagian orang bahwa poligami akan menimbulkan konflik antara istri tua dan istri muda, dan anak-anak mereka.

Tentu saja, keadaan tak selalu indah. Kegetiran dalam sebuah kehidupan, apalagi hidup di dua ibu dan satu ayah adalah sebuah keniscayaan. Hingga ayah, ibu kandung, dan ibu tirinya (Rahmi) meninggal dunia, Tata masih menyimpan kegetiran itu dalam hatinya.

Penulis yang kini bermukim di Malaysia mengkritisi praktik poligami yang dilakukan masyarakatnya, masyarakat Minangkabau. “Banyak sudah wanita teraniaya karena kasus poligami. Walaupun dalam Islam diperbolehkan berpoligami, bukan berarti tidak ada aturannya. Persyaratannya sudah jelas tersurat dalam Alquran. Tapi mengapa masih banyak pria yang berkilah bahkan menjadikan ajaran Islam  dalam berpoligami sebagai tameng untuk  mencapai niat pribadinya?” (hlm 276).

Namun, tak sampai di situ, dia pun mencoba memberikan gambaran yang lebih adil tentang konsep poligami. “Tidak semudah itu memutuskan menikah lebih dari satu. Islam membenarkan tapi ada ketentuan-ketentuannya yang harus dijalani… Seorang laki-laki diperbolehkan menikah sampai empat kali dengan maksud semata-mata untuk melindungi atau mengangkat harkat martabat perempuan tersebut.” (hlm 237).

Dan ketika berbicara tentang keadilan dalam berpoligami, penulis menggambarkannya dengan manis, “Kadang kala keadilan itu tercipta tidak dengan sendirinya. Keadilan bisa tercipta dengan adanya sebuah kesepakatan bersama.” (hlm 249).

Sebuah novel yang layak dibaca oleh kaum perempuan, agar mengerti makna ikhlas dan lebih banyak memandang arti sebuah pernikahan. Namun, tentu saja kaum lelaki pun  dianjurkan untuk membacanya.

Judul buku    : Antara Ibuku & Ibuku
Penulis          : Desni Intan Suri
Penerbit        : Salsabila
Cetakan        : I, Oktober 2011
Tebal             :  284 hlm


Sumber: republika.co.id

Thursday, April 12, 2012

Peran Pustakawan di Internet dan Lingkungan World Wide Web

Paralihan dari koleksi perpustakaan tradisional ke koleksi digital atau virtual disajikan pustakawan dengan peluang-peluang baru. Internet, lingkungan web dan alat-alat canggih terkait telah memberikan pustakawan peran dinamis baru untuk bermain dan melayani masyarakat berbasis informasi baru dengan cara yang lebih baik. Karena fitur canggih dari web seperti distribusi, keanekaragaman, kerjasama, multimedia, multi-protokol, hypermedia berorientasi arsitektur, World Wide Web telah merombak cara orang mengakses informasi, dan telah membuka kemungkinan baru seperti perpustakaan digital, perpustakaan virtual, penemuan kembali informasi ilmiah, dan penyebaran informasi. Tidak hanya dunia menjadi saling terhubung, tetapi juga penggunaan internet dan web telah mengubah peran fundamental, cara pandang, dan budaya organisasi perpustakaan dan juga pustakawan. Artikel ini menjelaskan ruang lingkup internet dan web, keberadaan pustakawan di lingkungan yang berubah, kesejajaran antara ilmu informasi dan teknologi informasi, pustakawan dan agen cerdas, kerja dari agen cerdas, kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang dalam hubungan antara pustakawan dan web. Peran pustakawan di internet dan lingkungan web terutama sebagai perantara, fasilitator, dan pelatih pengguna, pembangun website, peneliti, pendesain interface, manajer pengetahuan dan pengayak sumberdaya informasi. Baca artikel lengkap 

Sumber: pdii.lipi.go.id

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN: SUATU PENDEKATAN PRAKTIK

Buku Manajemen Perpustakaan
Judul/Title: MANAJEMEN PERPUSTAKAAN: SUATU PENDEKATAN PRAKTIK
Penulis/Author: Sutarno NS
Penerbit/Publisher: Samitra Media Utama
Edisi/Edition: 2004
Halaman/Pages: 268
Dimensi/Dimension: 14 x 21 x 1.5cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: Indonesia

***
Sebuah perpustakaan akan dapat "memainkan" peran sebagaimana mestinya manakala dikelola menurut "kaidah" yang berlaku. Kaidah itu adalah, pertama menurut teori atau ilmu perpustakaan, dan ilmu-ilmu lain yang berkaitan seperti Manajemen, Sistem Informasi Manajemen, Teknologi Informasi. Kedua menurut praktik yang disesuaikan dengan situasi dan lingkungan setempat. Sebab menurut pengalaman dalam banyak hal, segala sesuatu yang dilakukan berdasarkan teori saja, biasanya belum dapat mencapai hasil yang maksimal. Sebaliknya jika hanya diselenggarakan dengan pengalaman praktik tanpa berpedoman kepada ilmu yang bersangkutan, belum juga menjamin dapat berlangsung sebagaimana diharapkan.

Pertanyaannya: Apakah perpustakaan yang sudah diselenggarakan menurut "aturan main" tersebut bisa dijamin akan berhasil baik? Belum tentu. Oleh karena masih ada faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi atau menentukan keberhasilan sebuah perpustakaan. Paling tidak, ada dua hal lagi yang dapat memberikan warna, yaitu semangat manusia yang mengelola dan respon masyarakat pemakai atas keberadaan perpustakaan tersebut. Keterpaduan atas faktor-faktor tersebut merupakan prasyarat untuk membina dan mengembangkan perpustakaan dalam memberikan makna, mengangkat citra, dan kinerja yang lebih baik.

Buku ini memberikan gambaran tentang bagaimana mengelola perpustakaan menurut keduanya, teori dan pendekatan praktik. Semoga apa yang terkandung di dalamnya dapat memberikan manfaat. openboooks.com

Monday, April 2, 2012

Lansiran Google Key Word "Buku Baru"

...jejak karya Anindya...: Buku Baru : ADDT dan TSJ 1
Alhamdulillah telah terbit 2 buku terbaru saya yang bertemakan TORCH. Bagi rekan-rekan yang hendak memilikinya bisa hub.info pemesanan. Atau bagi yang ...
anindyakarya.blogspot.com/.../alhamdulillah-telah-terbit-2-bu...
Kumpulan Cerita Remaja Buku Baru | Cheat Game Stream
kumpulan cerita remaja buku baru buku anak remaja home buku buku anak remaja cerita anak 240x240 kumpulan cerita remaja buku baru bookoopediacom ...
streamzon3.web.id/stream-kumpulan-cerita-remaja-buku-baru
Portal Infopublik - Aulia Pohan Luncurkan Buku Baru
Info Publik, Kota Palembang. Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aulia Pohan meluncurkan buku Sistem Pembayaran Strategi dan Implementasi di ...
infopublik.org/index.php?page=news&newsid=18143


Kisah Romantis Dalam Buku Baru Nadine Chandrawinata - Title1
Menulis buku tentang perjalanan hidup sendiri tentu lebih mudah dilakukan. Namun kejujuran kita dalam menulis kisah tersebut; itu yang biasanya tak bisa ...
hiburan.plasa.msn.com/selebriti/indonesia/article.aspx?cp...


Buku baru - Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Magelang
Be smart With Magelang SunLib. "Orang tidak mungkin mencapai tigkat muttaqien, apabila tidak berilmu, dan apa guna ilmu apabila tidak dibuktikan dalam ...
lib.ummgl.ac.id/content/page/12


UangSaku Blogs » BUKU BARU: Eksekutif Astra Internasional SRI ...
Small_buku-srimartono. JAKARTA: Semangat berbagi yang tinggi mendorong FX Sri Martono, Vice President, Chief Corporate Human Capital Development ...
uangsaku.biz/buku-baru-eksekutif-astra-internasional-sri-mart...


Blog Ezokanzo » Blog Archive » (buku baru) Seri Kingdom Animalia
Alhamdulillah Telah terbit Seri Kingdom Animalia. Ada lima judul: Cecak Tak Berekor; Lumba-lumba Tersenyum; Nyanyian Kodok; Dari Ulat Menjadi Kupu- kupu ...
ezokanzo.blogdetik.com/.../buku-baru-seri-kingdom-animalia/


Buku baru berjudul “Membangun Hutan Desa; 10 Tips bagi ...
Bagaimana membangun program Hutan Desa yang efektif? Muhammad Alif KS membagi tips dalam buku berjudul “Membangun Hutan Desa; 10 Tips bagi ...
fkkehutananmasyarakat.wordpress.com/.../buku-baru-berjudul...


Daftar Koleksi Buku Baru Ilmu Manajemen Perpustakaan ....html ...
Kumpulan informasi tentang Data Daftar Koleksi Buku Baru Ilmu Manajemen Perpustakaan di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) ...
www.lbh-makassar.org/.../Daftar-Koleksi-Buku-Baru---Ilmu-...


Buku Baru Mas Mono "Rezeki Diantar" Laku 50 Juta | Sholat Dhuha ...
Buku baru mas mono ini memang luar biasa. Betapa tidak, buku bertajuk "Rejeki Diantar" karya Mas Mono mungkin akan tercatat sebagai buku termahal di ...
www.sholat-dhuha.info/.../buku-baru-mas-mono-rezeki-dianta...
     

Kantor Perpustakaan dan Arsip Mahidin Said Rohul Kian Ramai Pengunjung

Perpustakaan (ilustrasi)
Sejak pindah tempat ke Balai Pertemuan Pasirpangaraian, pertengahan Februari 2012 lalu, kunjungan masyarakat ke perpustakaan milik Kantor Perpustakaan dan Arsip (KPA) Mahidin Said, Kabupaten Rokan Hulu, mengalami peningkatan drastis.

Kepala KPA Mahidin Said Rohul H Yulisman SS.MM, mengatakan peningkatan kunjungan terlihat setiap harinya. Menurutnya, para pengunjung sekarang lebih membaca nyaman di perpustakaan di lokasi baru, di Balai Pertemuan Pasirpangaraian, daripada di lokasi lama di kantor lama.

“Lokasi disana memang mendukung. Selain lokasi luas, kita juga sudah siapkan beberapa meja agar pengunjung bisa membaca buku di perpustakaan. Kalau sebelumnya kan ruangan sempit, apalagi ruangan minim ventilasi, sehingga kurang nyaman,” ungkapnya saat berbincang dengan riauterkini.com di Pasirpangaraian.


Yulisman mengaku antusias pengunjung bertambah. Seperti sejak pindah lokasi, murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), dan murid Sekolah Dasar (SD), hampir setiap harinya secara bergantian mengunjungi Perpustakaan Mahidin Said di Pasirpangaraian.

“Kunjungan murid PAUD, TK dan SD, hampir setiap hari. Bahkan dalam seminggu antara tiga sampai empat kali kunjungan ke sini, tapi mereka mesti melapor dulu, sebab ditakutkan lokasi tidak cukup, sehingga kita susun jadwal secara bergantian,” jelasnya.

Untuk sosialisasi membangun kesadaran pentingnya membaca bagi siswa SLTP dan SLTA, menurut Yulisman lagi, hal itu cukup disosialisasikan melalui media massa atau semacam pengumuman di sekolah.

“Siswa SLTP dan SLTA kan sudah dewasa, biasanya mereka datang sendiri atau bersama teman-temannya saja. Tapi begitu, sosialisasi rutin tetap berjalan di sekolah-sekolah, rencana kita akan kerjasama dengan media radio lokal,” katanya.

Saat ini pihaknya sedangkan melakukan transisi buku dari gudang kantor ke rak-rak perpustakaan, sebab tenaga yang ada belum memadai. “Menyusun buku ke rak itu sulit, kita mesti pisahkan jenis bukunya, tidak asal pajang,” ujarnya.

Kemampuan tenaga belum memadai, kata Yulisman baru ada dua calon Pustakawan, yaitu seorang yang sudah PNS masih menjalani pendidikan, sedangkan seorang lagi masih mengurus Sertifikasi Pustakawan ke pusat sebab yang sudah habis masa berlakunya.

”Jadi sekarang ini kita masih menggunakan tenaga pegawai yang ada, tapi kemampuannya sudah sebanding pustakawan,” tandasnya.

Agar pengunjung semakin mudah mencari buku, seluruh buku disesuaikan raknya. Untuk referensi mahasiswa diakuinya juga sudah memadai, tapi baru sebatas referensi budaya Melayu karangan putra tempatan Rohul dan Riau.

Staf KPA Rohul Sumardi, yang masih mengurus sertifikasi pustakawan, mengatakan Perpustakaan Mahidin Said kini telah memiliki 38.627 eksemplar buku dengan 4.218 judul. Sementara untuk buku referensi tentang Rohul baru 175 eksemplar dan berbagai judul.

“Kalau secara skala Provinsi Riau, ada sekitar 475 eksemplar buku berbagai judul. Buku-buku ini hanya diperbolehkan di baca disini, sebab sudah mendapatkannya dan sudah langka,” ungkap Sumardi. riauterkini.com

Sunday, April 1, 2012

Buku Baru “Diagnosing the Indonesian Economy: Toward Inclusive and Green Growth”


Perlu dilakukan upaya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur baru, memperkuat tata pemerintahan, meningkatkan investasi swasta, dan mengatasi kesenjangan antar daerah.




Indonesia harus melakukan transformasi stuktural agar berhasil mencapai status sebagai negara berpendapatan tinggi, demikian disampaikan oleh Changyong Rhee Kepala Ekonom Asian Development Bank (ADB) dalam peluncuran buku baru terbitan ADB, di Jakarta.

Kata dia, Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dalam beberapa tahun belakangan ini, namun demikian masih terdapat sejumlah kendala untuk bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

"Meskipun kinerja perekonomian Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di kawasan dalam beberapa tahun terakhir, namun kini Indonesia menghadapi sejumlah kendala untuk bisa menjadi negara berpendapatan tinggi," kata Changyong Rhee.

Lanjut dia, "perlu dilakukan upaya-upaya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur baru, memperkuat tata pemerintahan, meningkatkan investasi swasta dan mengatasi kesenjangan antar daerah dalam hal akses untuk pendidikan dan kesempatan kerja."

Changyong Rhee menjelaskan, dalam buku yang berjudul “Diagnosing the Indonesian Economy: Toward Inclusive and Green Growth” tersebut dijelaskan agar dapat mengurangi pengangguran di indonesia maka beberapa sektor yang harus dikembangkan adalah, usaha manufaktur, jasa dan pertanian.

"Ini harus ditingkatkan untuk mendorong peningkatan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan. Hal ini juga memerlukan infrastruktur yang lebih baik, perbaikan tata kelola serta peningkatan investasi di bidang pendidikan," terangnya.

Lebih lanjut, Changyong Rhee bilang, buku ini juga menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi harus ramah lingkungan. Buku ini merupakan hasil kerjasama antara ADB, International Labor Organization (ILO), dan Islamic Development Bank. jaringnews.com